Review - Saat Anak Harus Diberi Hadiah atau Dihukum karya Bunda Novi




Judul : Saat Anak Harus Diberi Hadiah atau Dihukum
Penulis : Bunda Novi
Penerbit/cetakan : Saufa/1
Tahun terbit : 2015 M/1436 H
Tebal buku : 160 halaman
Harga buku : +-15k
Kategori: Parenting
Note: saya membeli buku ini di bazaar



Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh
Alhamdulillah. Welcome back, guys^^

Alhamdulillah wassholatu wassalamu ala Rasulillah. Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya bisa kembali dengan satu judul buku. Untuk kali ini, saya bawakan buku parenting. Pas sekali untuk para calon ibu di luar sana~

Langsung saja ya, biar cepat. He he...

FISIK
Sampul buku ini cukup colourful bagi saya. Banyak sekali gradasi warna yang digunakan. Dan hal itu sukses membangun image 'first sight' buku ini. Ditambah selipan gambar mobil mainan (maaf di foto kena crop) di pojok kiri atas, tanpa harus baca judul pun orang bisa tahu ini buku apa.

Desainnya cukup simpel dan tidak semrawut sehingga dilihatpun tidak menjenuhkan mata.
Sama seperti sebelumnya, karena buku ini diterbitkan oleh penerbit yang sama otomatis desainnya pun tidak jauh berbeda. Yakni dengan metode rundown isi buku secara singkat di sampul--termasuk hal yang paling saya suka dari bukunya Divapress--.

Bookpaper-nya juga masih bertahan dengan warna putih. Enak dibaca di tempat yang sedikit remang, meski begitu ada baiknya dalam membaca buku kita memprioritaskan mata kita.

Ketebalan buku ini cukup enjoy untuk dibawa kemana-mana lantaran tidak terlalu tebal. Tapi, jangan salah ya... Meskipun tipis, ilmu di buku ini terasa madet/full of knowledge.


PSIKIS
Secara keseluruhan, buku ini dibagi menjadi 5 bab. Dan per babnya akan diurai menjadi 4-20 subbab. Untuk buku ini, bagi saya lebih baik membacanya runtut dari depan-belakang.

Buku ini menjabarkan seolah dengan metode bertingkat. Kita akan dipahamkan dulu tentang dasar pemberian hadiah dan hukuman. Lalu berlanjut pada pengaplikasiannya. Kemudian hal-hal penghambat keberhasilan metode ini. Dan ditutup dengan pembentukan karakter anak. Sebenarnya jika mau membaca scanning bisa sih, tapi kembali pada pribadi masing-masing. Kalau saran saya, dibacanya runtut saja biar enak.

Buku ini diawali dengan penjelasan terkait peran hadiah dan hukuman dalam membentuk perilaku anak. Di bab ini, kita akan paham seluk beluk parenting yang benar, bagaimana pola hadiah dan hukuman ini akan bekerja, dan bagaimana kita berusaha agar memandang anak dari sisi yang lain. Di sini juga dijelaskan bahwa overdosis hadiah dan hukuman bisa berbalik menjadi racun yang mematikan.

Kemudian bab-bab selanjutnya mulai dijabarkan sedikit demi sedikit.
Bagaimana seni memberikan hadiah dan hukuman
Penyebab hadiah dan hukuman menjadi tidak efektif
Upaya meningkatkan kedisiplinan anak

Gaya bahasa penulis komunikatif --maksudnya tidak berbahasa tingkat tinggi yang membuat pembaca harus berkali-kali membaca agar paham maknanya--. Untuk remaja awal 20 tahun, insyaallah buku ini bisa dibaca karena tata bahasa nya yang bersahabat.

Dari buku ini kita juga bisa melihat --cenderung menilai-- tentang beberapa ketidaksempurnaan pola asuh di sekitar kita. Alhamdulillah, buku ini bisa membimbing kita untuk setidaknya kelak lebih baik dalam mendidik anak kita daripada pola asuh yang kita lihat.


IN MY EYES
Karena saya pribadi adalah orang yang suka baca buku dan mulai melirik buku-buku parenting, saya suka sekali dengan buku ini. Ada saat-saat di mana saya hanya ber'oh' ria di dalam membaca karena keterbatasan ilmu saya.

Bagi saya, buku ini sangattt bagus apalagi untuk para remaja putri yang sedang mempersiapkan diri menjadi ibu --yang terbaik-- di kemudian hari. Karena mendidik anak itu tidak mudah, salah asuhan sedikit saja akan banyak pihak yang dirugikan.

Ada kalimat yang bagi saya cukup menohok sekaligus sebagai reminder bagi para orang tua

"Anak memang seperti kertas putih bersih. Terserah bagaimana orang tua, keluarga, dan lingkungannya yang akan mencorakkannya. Menjadi baik atau buruk, benar atau salah, hitam atau putih, tergantung dari segala faktor eksternal yang mau menulis apa saja di atas kertas putih tersebut. Yang jelas, kertas itu masih putih bersih, kosong tanpa tulisan atau catatan apapun." 
-hlm. 20

Petikan di atas benar-benar sebagai reminder bahwa kelak kita harus memberikan coretan yang baik di kertas tersebut.

Memang tidak ada orang tua yang sempurna, tapi hal itu tidak jadi alasan untuk ngawur dalam mendidik anak kita.

Untuk buku ini saya memberi nilai 4.25 dari 5.
Tentunya saya memberi nilai segitu pasti ada alasan dan pertimbangan. Tapi ini dikembalikan ke masing-masing orang karena setiap orang punya persepsi dan standar penilaian tersendiri. So, insyaallah ini tidak menjadi masalah yang besar.

Saya rasa review kali ini cukup sekian. Tanpa sadar terlalu banyak menulis entah berbobot atau tidak. Mohon dimaafkan kekurangan saya.

Insyaallah saya akan kembali lagi dengan buku baru di lain kesempatan. Jika ada kritik dan saran silakan kirimkan ke ummuali998@gmail.com

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh
Allahu yubarik fiikum^^

Comments

Popular posts from this blog