Suka Duka, Testimoni Kampus Tahfizh Yogyakarta





Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh

Alhamdulillah. Welcome back guys^^


Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat, senantiasa dalam keadaan taat, dan diberkahi Allah. Aamiin

Kali ini, saya sengaja membuat edisi "spesial"
Kita tinggalkan sejenak review bukunya (masih otw, insyaallah akan segera di up). Sesuai judulnya, saya sengaja mau sharing sedikit kepada teman-teman tentang pengalaman saya belajar di kampus tahfizh.

Untuk yang belum tahu apa itu Kampus Tahfizh, silakan mampir sebentar ke sini.

Saya mulai dari mana ya...?

Dari awal saja ya^^

Saya pertama kali tahu ada program belajar (mungkin lebih enak disebut bimbel syar'i) ini melalui teman saya. Itu gara-gara saya bingung mau masuk kelas tahsin, tapi belum nemu yang sesuai dengan kelas karyawan. Lalu teman saya menyarankan ikut kampus tahfizh.

Yang pertama ada di pikiran saya waktu itu adalah, karena dinamai kampus, kemungkinan biayanya tidak sedikit, belum lagi saingannya pasti banyak.
Tapi ya sudah, saya mulai cari info. Cek ke telegram dan Instagram.

Alhamdulillah alaa kulli haal, tidak lama kemudian di Instagram, mereka mengumumkan pembukaan kampus tahfizh angkatan ke 14. Sebelumnya saya sudah searching terkait syarat nya, dan saya mantap untuk mencoba ikut.

Lalu dibukalah pendaftaran kampus tahfizh. Dan saya daftar, masih di hari awal pendaftaran. Sengaja, karena saya takut kehabisan kuota. Beberapa program milik YPIA dan Indonesia bertauhid itu banyak sekali peminatnya, jadi kalau tidak gercep, kemungkinan besar kehabisan kuota.

Ketika tiba waktu pengumuman, saya dari pagi sudah tidak sabar, apalagi pengumuman nya malam hari. Benar-benar menguji adrenalin. Hehe.

Alhamdulillah waktu hasil keluar, saya masih terjaga. Tapi malam itu juga rasanya seperti dihempaskan.
Ketika mendaftar, kita dipersilakan memilih sendiri tingkatan dan waktu kbm. Ada empat tingkatan kelas kampus tahfizh:
1. Pra Tahsin
2. Tahsin Dasar 1
3. Tahsin Dasar 2
4. Tahfizh

Untuk tingkatan saya memilih kelas Pra Tahsin.
Karena saya karyawan nocturnal, otomatis ambil kelas pagi di Sabtu dan Ahad. Qodarullah, waktu itu dapatnya Sabtu pagi, Ahad sore. Saya sudah coba untuk pengajuan pergantian jam, qodarullah belum di acc.

Sempat kecewa, pakai banget. Karena teringat perjuangan untuk daftar itu, masyaallah sekali. Tapi mau bagaimana, saya tidak mungkin reschedule jadwal kerja. Jadi, mau tidak mau saya lepaskan.

Selang satu hari atau dua hari itu, saya sudah positif thinking kalau mau ikut di angkatan berikutnya. Alhamdulillah saya melihat CP nya membuat status wA yang berisi tentang yang mengajukan reschedule jam kbm silakan chat kembali.

Semangat saya kembali naik. Bunga harapan mulai mekar kembali. Maka saya coba, dan Alhamdulillah kali ini di acc. Saya dapat kelas pagi di Sabtu dan Ahad (08.00-09.30 WIB)

Lalu saya diberi rincian total pembayaran dengan via transfer. Oke, langsung saya lakukan.

Selepas itu saya menunggu pengumuman untuk pembukaan kelasnya. Waktu itu pertemuan pertama sekaligus breefing dilaksanakan di Masjid Al Ashri Pogung Rejo. Bersamaan dengan pembukaan penutupan santri MUBK. Bersamaan juga dengan pembagian kitab. Oh iya, KT (kampus tahfizh) ini pakai metode Asy Syafi'i untuk metode pembelajaran.

Kelas saya mulai kbm seminggu setelah pembukaan.
Hari pertama masuk kelas itu deg-degan. Takut banyak salah, apalagi belum pernah masuk kelas tahsin sebelumnya.

Begitu sampai di tempat juga bingung harus parkir di mana. Alhamdulillah KT ini kbm nya di wisma milik YPIA juga dan diampu oleh ustadzah yang tinggal di wisma tersebut. Alhamdulillah saya dapat yang barat Masjid Pogung Raya, jadi saya parkir di sana dan berjalan kaki menuju wisma.

Hari pertama belajar itu, para murid diminta untuk baca Surat Al Fatihah dan huruf Hijaiyah. Saking fatalnya salah saya dalam makhorijul huruf, ketika ustadzah menyebut huruf ث saya sampai harus mencondongkan telinga karena di telinganya saya seperti bunyi huruf ت

Karena memang mirip sih, tapi mereka beda makhroj.
Untuk basic memang semua sudah memahami karena rata-rata sudah bisa baca Al Qur'an. Seperti tanda fathah, kasrah, dhommah, itu pasti sudah paham. makanya sama ustadzah tidak berlarut-larut. Jadi dipercepat ke bab huruf yang sering tertukar.

Contoh:
ا dan ه‍
ع dan ح
غ dan خ
س dan ث

Dan membedakan huruf ini ternyata butuh waktu, tidak instan sekali jadi.

Pengalaman saya (semoga bisa diambil ibrohnya), saya belajar huruf ع،ث،ض،ظ butuh waktu 3 kali pertemuan (kurang lebih 1-2 pekan) saking belum terbiasanya
Untuk saya, huruf-huruf di atas memang cukup susah.
Dan sampai sekarangpun saya masih terus memperbaiki karena belum puas (masih beda dengan cara ustadzah menyebutnya)

Saya benar-benar belajar bagaimana agar ع keluar dari tenggorokan tanpa dibaca 'nga' dan tidak masuk hidung
Bagaimana ث agar dibaca 'tsa' bukan 'ta' atau 'sa'

Meski sebegitu sulit dan berat, sampai sedikit tekanan batin karena teman yang lain sudah bisa dan saya masih disuruh ulang, tapi saya menikmatinya.

Saya belajar banyak dari KT ini. Bukan hanya materi, tapi juga akhlak dan muamalah. Ketika kita bergaul dengan orang-orang yang mulai ngaji, insyaallah hati kita bersih. Karena sikap dia ke kita, mau di belakang atau depan sama saja, tidak ada yang berubah. Tidak ada istilah ghibah, atau mengejek. Semua sama, sama-sama penuntut ilmu dan hamba Allah.

Alhamdulillah ustadzah memberikan gemblengan dengan sangat baik, sehingga kami berhasil mix match 2 buku dalam 1 pertemuan. Yakni kelas iqra' dan tajwid.

Untuk tajwid kami belajar di makhorijul huruf, hukum nun sukun/tanwin, dan hukum mim sukun. Kata ustadzah, sebenarnya ini akan dipelajari secara mendalam di kelas Tahsin Dasar 1, tapi ada baiknya untuk mempelajari meski hanya sekilas untuk diterapkan sehari-hari

Selama kbm, setiap 15 menit sebelum selesai, kami akan setor hafalan kepada teman di samping. Nanti temannya akan menyimak, dan memberikan masukan sesuai kemampuan.

Untuk beberapa pertemuan akhir, mulai diisi dengan talaqqi dan setoran hafalan ke ustadzah yang nanti akan disimak beliau. Hehe, rasanya seperti belajar di pondok pesantren. Seru, asyik.

Dalam waktu 2,5 bulan, berakhirlah kbm KT angkatan ke 14. Akhir pertemuan adalah saatnya ujian. Insyaallah ujiannya mudah, saya yakin teman-teman pun bisa karena sudah belajar. Maaf, saya tidak spoiler ya^^

Masyaallah tidak terasa panjang sekali saya bercerita. Pada intinya, saya sangat senang dan excited belajar di KT ini. Meski harus menempuh perjalanan jauh dan menghabiskan biaya, tapi demi ilmu tidak masalah. Bahkan Imam Malik pun harus menjual genteng rumahnya demi bisa bermajlis ilmu. Jadi, perjuangan saya ini, belum ada apa-apanya...

Saya doakan semoga teman-teman diberi kemudahan oleh Allah untuk menuntut ilmu syar'i di mana pun kalian berada.

Insyaallah setelah ini ada sedikit QnA terkait KT ini.
Semoga yang saya tulis ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang mencari bimbel tahsin di jogja atau tentang mekanisme Kampus Tahfizh bagi yang mau mendaftar angkatan 15

Jazakumullahu khoyron
Allahu yubarik fiik
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh


Lampiran

Suasana ketika kbm


Modul panduan

Comments

Popular posts from this blog